-->

Translate This Blog

2.11.10

Cinta Sejati

Mulanya biasa saja. Akan tetapi, setelah sering berjumpa maka bertambah cinta. Anda sekiranya berada dalam situasi seperti itu, akan merasakan hal yang sama. Seorang manusia dengan sesamanya akan bahagia bila saling mencintai. Inilah kodrat yang dialami oleh anak manusia. Bagaimana bila hal yang sama terjadi antara seorang hamba dengan Allah Azza wa Jalla? Anda akan berkata: ‘sama saja kondisinya, tidak jauh sebagaimana terjadi antar sesama.’ Anda betul bila hubungan yang begitu mesra akan menimbulkan rasa cinta yang abadi. Hanya saja, apabila terjadi hubungan mesra antara seorang hamba dengan Allah Azza wa Jalla akan melahirkan cinta sejati, bukan cinta abadi. Apa bedanya? Cinta abadi adalah suatu hubungan yang lebih didukung oleh hawa nafsu antara seorang pria dengan wanita, yang apabila dilanjutkan dalam hubungan sebagai suami istri, maka akan beroleh pahala akibat mengikuti sunatullah sebagaimana diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla. Anda sebagai suami atau sebagai istri, dan anda sebagai orang tua dari anak-anak anda, dengan hubungan mesra tersebut berada dalam sebuah lingkungan yang dipenuhi dengan saling menyayangi. Adapun disebut cinta menjadi abadi karena hubungan mesra tersebut dilandasi oleh adanya dorongan seksual yang sah sebagai suami dan istri. Cinta anda diikat oleh hubungan mesra yang menimbulkan gairah, apakah anda sebagai suami atau anda sebagai istri. Dari hubungan itulah anda sebagai suami atau sebagai istri mengikatkan kemesraan dalam bentuk melangsungkan keturunan yang menghasilkan kedamaian dalam diri. Cinta anda dengan pasangan anda betul-betul abadi atau langgeng. Apabila terjadi sebaliknya, maka sesungguhnya tidak terkait dengan rasa cinta abadi tersebut selain karena anda atau pasangan anda tak mampu mempertahankannya disebabkan oleh faktor lainnya, bisa jadi disebabkan cemburu, adanya ancaman hidup (kesulitan ekonomi, misalnya, dapat menyebabkan berpisah), pandai berdusta dalam asmara (selingkuh karena rayuan setan), atau hal-hal lainnya.

Berbeda dari itu semua, maka yang disebut cinta sejati memiliki hubungan yang mesra karena adanya suatu sikap merendahnya seorang hamba di hadapan Allah sampai merasakan adanya hubungan yang menggetarkan jiwa dan akhirnya menimbulkan kekhusyu’an dalam menghambakan diri dari seorang hamba di hadirat Allah Azza wa Jalla. Cintanya seorang hamba terhadap Allah Azza wa Jalla menimbulkan kerinduan akan perjumpaan dengan-Nya di setiap waktu. Bukan berarti perjumpaan terjadi sebagaimana layaknya antar sesama manusia, tetapi Allah Azza wa Jalla menjadikan hamba-Nya merasa sangat dekat dengan-Nya. Cara mendekatkan kepada-Nya juga jelas tidak sama seperti antar sesama manusia, melainkan melalui solat dan dzikrullah di sepanjang waktu. Adakah cinta sejati dapat dibangun?

Allah Azza wa Jalla bukan berarti menerima setiap manusia yang menunaikan solat dan dzikir dapat berhubungan seperti dalam penjelasan tersebut di atas. Anda akan mengalami hubungan mesra dengan Allah Azza wa Jalla apabila anda dipilih oleh Allah sebagai kekasih-Nya atau anda sudah mencapai tingkat ma’rifatullah, suatu bentuk hubungan sangat mesra terjadi karena Allah Azza wa Jalla sudah memperkenankan untuk memperlihatkan wajah-Nya. Apabila belum mencapai kedudukan seperti itu, maka anda akan merasakan nikmatnya solat khusyu’ sama nikmatnya dengan mereka yang sudah mencapai derajat sebagai kekasih Allah atau ma’rifatullah. Anda akan merasakan kesejukan jiwa, kebahagiaan hati, keadaan jiwa menjadi mantap dalam menghadap kepada Allah SWT, lebih aman dari sebatas sebagai seorang manusia biasa, memiliki kekuatan atas segala bentuk persoalan yang dihadapi, lebih rendah hati, dan semakin yakin terhadap apa pun yang menjadi kehendak Allah Azza wa Jalla. Anda sebagai seorang hamba Allah akan selalu berada dalam hubungan yang semakin dekat bila tetap anda jaga solat khusyu’. Inilah cinta sejati.

Peradaban umat manusia saat ini sama sekali tidak memperhatikan bagaimana menemukan cinta sejati antara dirinya dengan Sang Maha Pencipta. Sangat jarang, bila ada sekali pun, yang menjadikan anak cucu Adam as. menyadari dengan sepenuh hati akan posisinya sebagai makhluk Allah SWT. Anda mudah-mudahan tidak termasuk pribadi yang terlena dengan peradaban umat manusia yang meninabobokan anda mengabaikan tugas dan kewajiban sebagai makhluk ciptaan-Nya. Anda pantas bersyukur kepada-Nya jika masih memiliki rasa salah atas perbuatan selama ini dan melakukan perintah serta menjauhi larangan-Nya. Rasa bersalah tidak dimaknai sebagai bentuk perintah atas hubungan dengan Allah Azza wa Jalla, selain rasa bersalah lebih difokuskan atas segala amal yang sudah dilakukan dalam hubungannya sebagai seorang manusia biasa yang tidak terlepas dari kecenderungan berbuat salah. Bila anda merasa paling beramal dalam kebaikan dan merasa tidak pernah berbuat salah, maka anda tidak lagi dianggap manusia biasa, melainkan sudah menjadi manusia sempurna atau insan kamil.

Adakah anda mulai berubah akan peradaban umat manusia? Apa pun yang telah anda lakukan selama ini tidak terlepas dari peradaban umat manusia. Mengapa? Setiap ada masalah apa pun tampaknya lebih mengandalkan kepada kemajuan teknologi informasi. Anda ingin menemukan bagaimana dapat menghasilkan suatu usaha yang sangat cepat dan mudah, anda cari melalui mesin pencari dari sebuah website di internet, pasti ada informasi yang dapat anda peroleh. Luar biasa. Permasalahan apa pun seolah menjamin anda dapat menemukan solusinya. Apa pun ide anda dapat dimunculkan secara bebas tanpa harus ada persyaratan tertentu untuk mengikuti bagaimana seharusnya gagasan anda benar-benar bermutu. Anda cukup membuat suatu blog sebagai media yang dapat dipakai untuk melepaskan pikiran apa pun dan dituangkan secara bebas dan gratis. Anda dapat menjadi seorang penulis tanpa tim editing sekali pun dengan bebas menyalurkan inspirasi. Akibat peradaban umat manusia sudah dapat dirasakan oleh kita semua. Andaikan anda tidak terlahir di saat peradaban umat manusia mencapai klimaksnya, maka mustahil anda dapat mengetahui tulisan saya, pemikiran para pemikir baik dari seorang ahli atau dari seorang yang ingin berbagi informasi tentang dirinya atau orang lain, atau informasi tentang apa pun juga baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Inilah fenomena yang ada saat ini. Adakah orang yang dapat menghalangi kemajuan teknologi? Sulit rasanya anda menghindar dari kenyataan hidup di abad informasi.

Alih-alih menghindar dari perkembangan teknologi, malah mendapatinya ada kemerosotan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk kehidupan. Saya melihatnya ada asal usul yang tidak sejalan dengan prinsip mencari ilmu sebagaimana disabdakan nabi Muhammad Saaw, ‘Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina.’ Saat itu, tak mungkin dengan cepat orang dapat menjangkau ke wilayah paling ramai dalam ilmu pengobatan herbal. Anda bayangkan tanpa ada internet, apakah anda dengan cepat mudah menemukan informasi dari negeri Cina saat itu? Sulit sekali mengandalkan asal dapat pergi menuju Cina tanpa dilakukan dengan sarana yang mudah diandalkan untuk menemukan berbagai ilmu pengobatan. Saya merasa bersyukur adanya kemajuan peradaban umat manusia yang ternyata sangat membantu untuk berbagai kebutuhan dengan cara sangat cepat dan mudah dilakukan tanpa kehadiran langsung secara fisik di tempat yang saya tuju.

Anda patut merenung sebentar atas segala perubahan dari zaman ke zaman agar tidak terbius oleh perubahan itu sendiri. Anda tidak seharusnya apriori atas apa pun dari berubahnya situasi angkatan manusia dari waktu ke waktu. Angkatan awal manusia pertama sampai saat ini telah ada perubahan yang sangat berbeda secara signifikan. Anda angkatan ke berapa? Berapa pun angkatan anda, yang pasti sangat berpengaruh terhadap gaya hidup anda dibandingkan dengan angkatan-angkatan manusia sebelumnya. Bila dahulu di zaman rasulullah Saaw peradaban manusia tidak sebagaimana saat ini, tentu saja gaya hidup manusia di saat itu sangat berbeda. Anda tak mungkin dapat membayangkan bagaimana para sahabat nabi Saaw dengan sangat gigih membela beliau dari serangan musuh Islam selain hanya berdecak kagum. Sebaliknya, kalau saja para sahabat melihat peradaban umat manusia saat ini, mereka juga hanya mengangguk-anggukkan kepala sambil bingung untuk menjangkaunya dari cara mereka berpikir saat itu. Bagaimana ada gambar di layar monitor tanpa disentuh secara langsung dapat terlihat? Ada apa di stasiun kereta api orang-orang bergelantungan dapat melarikan diri tanpa lari dengan kaki? Anda juga akan bingung sekiranya berada di zaman para wali songo di tanah jawa yang semuanya tidak mengenakan baju seperti saat ini. Mereka lebih menyukai berpakaian dengan kain dililitkan setinggi pusar dengan baju tanpa kancing kecuali dengan diikat mengelilingi badan sehingga begitu ketat kelihatannya. Tradisi saat itu sangat berbeda bila dibandingkan dengan zaman anak-anak saat ini yang menyukai pakaian agak sedikit terlihat auratnya. Anda juga akan bingung bila saat ini ditemukan masih ada orang-orang yang masih berbicara tentang keyakinan seolah berada pada masa para wali tempo doeloe. Adakah seangkatan harus berperilaku sama? Atau haruskah dari setiap angkatan yang berbeda tidak boleh saling mengikuti cara mereka berbuat kebaikan? Anda boleh saja mengikuti cara para wali berdakwah sepanjang ajaran yang disampaikan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana difirmankan oleh Allah di dalam al-Qur’an atau sesuai dengan ajakan kanjeng nabi Muhammad Saaw. Seperti halnya anda juga boleh mengikuti cara berperilaku beliau-beliau para aulia Allah. Tutur kata, etika dalam pergaulan, budi pekerti diperhatikan sebagaimana beliau di zamannya. Bila anda bertutur kata lemah lembut, apakah anda disebut aneh karena diterapkan pada zaman teknologi informasi sekarang ini? Etika yang menunjukkan kepribadian seseorang akan lebih dipandang baik bila mengikuti cara para sepuh menuntun anak cucunya sebagai bagian dari cara Islam mengajak umatnya berakhlak mulia! Oleh karena itu, perubahan zaman sesungguhnya bukan dipengaruhi oleh waktu, melainkan oleh cara manusia yang hadir di zaman bersangkutan. Pola hidup atau gaya anak manusia merespon perubahan berpengaruh terhadap kualitas kepribadiannya.

Allah Azza wa Jalla tidak pernah mengubah firman-Nya karena berubahnya waktu, selain bahwa cara manusia itu sendiri yang memaknainya dengan cara berpikirnya sejalan dengan pola pikir yang dilakukannya. Akal anda dari waktu ke waktu selalu berubah mengikuti keberadaan realitas yang dihadapi. Anda tidak akan pernah berbeda dengan cara anda memandang perubahan setiap ada kesempatan untuk berubah. Anda pasti menyesuaikan sama dengan yang ada saat ini. Akal menampung segala informasi sejalan dengan yang muncul saat anda berada di zamannya. Anda saat ini berada di zaman informasi, maka setiap informasi yang ada di zaman yang sama maka akal anda menampungnya. Apa pun informasi tersebut, akal anda menyimpannya. Dengan demikian, muatan akal anda penuh dengan informasi yang ada saat ini. Selanjutnya, setiap informasi itu akan dijadikan sebagai rujukan anda dalam proses berpikir. Bila akal anda sama sekali tidak pernah mengetahui informasi mengenai perintah Allah Azza wa Jalla dalam bersikap dan berbuat sebagaimana yang seharusnya dijalankan, maka akal anda tidak memiliki referensi mengenai informasi tersebut. Informasi yang anda terima hanya sebatas dari penglihatan, pendengaran dan dari rujukan lain yang sempat anda ketahui. Adakah anda mengenal bagaimana suatu perintah Allah Azza wa Jalla seharusnya dipatuhi? Pasti sulit anda menjalankannya. Akal anda hanya memahaminya sesuai dengan referensi yang anda ketahui dari wilayah realitas saja. Bila anda tidak pernah membaca al-Qur’an, pasti anda tidak mungkin dapat mengenal huruf hijaiya. Begitu juga tentang ajaran Islam yang dibawa oleh rasulullah Saaw. Bila anda tidak pernah membaca atau mendengarnya, maka pasti tidak ada informasi tentang ajaran tersebut di memori anda. Pernahkah anda mengetahui bagaimana Islam mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah? Anda sulit menjawab bila tidak pernah mengetahui sebelumnya. Akan tetapi, bila anda pernah mendengar dari ustadz anda, maka anda pasti akan menjawab ‘ya’. Informasi itu menjadi rujukan anda untuk mengetahui setiap perumpamaan asal mula kejadian manusia. Anda dapat mengetahuinya bila anda membacanya dari al-Qur’an atau mendengar dari ceramah seorang kiai. Adakah anda mencoba melaksanakan semua informasi yang berada di otak anda? Anda pasti menjawab, ‘itu tak mungkin.’ Mengapa? Akal tak bakal mampu mengeluarkan seluruh informasi yang ada di laci memori otak anda. Dari sinilah anda mengetahui keterbatasan akal. Tambahan lagi, akal tak akan mampu mengetahui di luar realitas yang dihadapi. Bila akal anda diminta untuk menjelaskan mengenai sejarah para wali, misalnya, sementara akal belum pernah membaca buku sejarah para wali atau mendengar kisah mereka, mustahil akal mampu menguraikannya.

Akan tetapi, hati suci anda insya Allah dapat menguraikannya tanpa ragu. Pertanyaannya adalah adakah orang meyakini bahwa hati suci sangat membantu anda mengetahui sesuatu yang belum pernah anda ketahui sebelumnya? Allah Azza wa Jalla memberi karunia yang banyak kepada hamba-Nya karena berkah dari kedudukannya sebagai orang bertakwa. Sadarkah bahwa anda belum bertakwa? Atau anda sudah bertakwa? Allah Azza wa Jalla pasti akan menunaikan janji-Nya apabila seorang hamba telah mencapai tingkat takwa. Allah berjanji kepada nabi Ibrahim atas apa yang sudah dilakukan oleh beliau sebagai orang yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah (takwa) dengan mendudukkannya sebagai imam. Allah pasti janji-Nya. Allah tidak memenuhi janji-Nya kepada orang-orang yang berbuat dzalim. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang dzalim" (al-Baqarah:124). Pertolongan Allah kepada hamba-Nya menjadi bukti atas kedudukan-Nya sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Anda adalah apa yang anda persangkakan kepada Allah. Apabila anda berprasangka baik, maka Allah pun pasti akan membalas anda dengan kebaikan. Apakah anda yakin bahwa Allah pasti menunaikan janji-Nya? Allah Azza wa Jalla bukan seperti makhluk-Nya yang selalu beringkar janji. Paranormal atau dukun memberi janji dapat membuka aura untuk lebih memperlihatkan kecantikan paras seorang wanita yang meminta pertolongan kepadanya. Paranormal bersekutu dengan para jin sebagai khadam (pembantunya). Anda dijanjikan bahwa dia dapat menjadikan anda sebagai seorang yang pembicaraannya didengar oleh siapa pun. Anda juga dijanjikan bahwa bila anda menempatkan benda-benda tertentu di dalam rumah, maka tidak akan diganggu oleh para jin, dan sebagainya. Perbuatan mereka sesungguhnya merupakan tipuan belaka. Siapa yang dapat memberi kecantikan atau kemampuan bicara? Allah Azza wa Jalla adalah Tuhan Yang Maha Pencipta yang tak satu pun makhluk-Nya membantu Allah menciptakan segala sesuatu. Perbuatan-Nya adalah kekuasaan-Nya, maka mustahil selain Allah berada di dalam kekuasaan-Nya bila tanpa seizin Allah. Siapakah yang dapat izin oleh Allah berada di dalam kekuasaan-Nya? Perbuatan Allah hanya diperuntukkan kepada hamba-Nya yang bertakwa. Jadi, perbuatan seorang paranormal bukanlah perbuatan Allah, selain perbuatan setan yang telah menyelusup atau menggunakan perkataan atau perbuatan mereka (paranormal) yang telah melakukan persekutuan. Adakah janji setan dapat dipenuhi? Adakah janji setan merupakan sebuah perkataan yang membenarkan? Tak lebih hanya menakut-nakuti kepada manusia untuk mengelabui akan kesengsaraan dan kehinaan apabila dia (manusia) tidak mengikuti perkataannya (janjinya). Allah Azza wa Jalla berfirman, “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (al-Baqarah:268). Perkataan (janji-janji) setan hanya tipuan belaka sebagaimana firman Allah, “Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka” (an-Nisa:120).

Adakah anda merasa yakin akan adanya janji Allah? Pastinya anda harus yakin bila anda seorang yang beriman akan Ada-Nya Allah Azza wa Jalla. Bila anda beriman bahwa Allah itu Ada, maka janji-Nya juga ada dan pasti dipenuhi. Allah telah berjanji terhadap hamba-Nya dengan kedudukan yang sangat mulia apabila dia bertakwa. Perkataan Allah pasti. Apa pun yang difirmankan Allah kepada rasul-Nya adalah benar ada-Nya. Perkataan-Nya sesungguhnya adalah janji-Nya! Dan, sekali lagi, janji Allah itu pasti dipenuhi! Anda sebagai seorang hamba yang patuh dan ta’at kepada-Nya menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah menempatkan anda sebagai orang yang memperoleh kebahagiaan lahir dan batin, dan dijanjikan dengan surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya serta para bidadari suci. Perlukah anda harus meminta bukti kepada Allah akan janji-Nya? Allah SWT sudah sering memberikan bukti kepada orang-orang terdahulu yang berdusta terhadap keimanannya kepada Allah, dan Allah sesungguhnya sangat mengetahui tipu daya mereka. Anda tidak patut bila sudah memiliki kayakinan meminta bukti kepada Allah akan janji-Nya. Bersikaplah rendah hati kepada-Nya. Sudah berlaku perkataan-Nya kepada hamba-Nya yang meyakini akan perkataan (janji Allah). Allah berfiman, “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa" (al-Baqarah:63). Allah Azza wa Jalla bahkan sudah mengetahui akan janji manusia kepada Allah untuk selalu mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sama sekali ternyata manusia tidak memenuhi janji-Nya (untuk bertakwa). Allah laporkan semua janji-Nya di hadapan manusia seperti difirmankan di dalam ayat 64 surat al-Baqarah, “Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi.” Bisikan setan ternyata lebih didengar sebagai janji-Nya pada dada manusia sehingga kebanyakan manusia melupakan janji-Nya di hadapan Allah. Manusia berjanji untuk bertakwa kepada Allah dan Dia akan memberi karunia yang banyak. Akan tetapi, manusia digoda oleh setan dengan mengaku-aku sebagai utusan Allah dengan membawa janji-Nya. Anda sangat sulit mengetahui di dalam dada bila ada bujukan yang menggiurkan seolah sebagai bentuk janji dari Allah. Sedangkan anda sama sekali belum bertakwa. Apabila dengan tingkat ketakwaan yang belum anda penuhi, maka setan selalu menghasut anda dengan berbagai jebakannya. Anda ditawarkan adanya kesejahteraan dan kemuliaan apabila mengikuti cara-cara yang mereka sebutkan (atas kejahatannya). Pilihan anda hanya akan dipojokkan oleh setan sebagai angan-angan agar setuju dengan janjinya yang palsu. Anda akhirnya terbujuk oleh rayuannya. Jadilah anda mengikuti nafsu setan! Naudzu billahi min dzalik.

Adakah yang dapat mengeluarkan dari perangkap setan kalau bukan karena rahmat Allah? Pasti tak ada satu manusia pun yang dapat membantunya selain Allah Azza wa Jalla. Anda berada pada tahap yang sangat rawan dari jebakan setan bila tidak bersegera mendekati Allah dan memohon perlindungan dari-Nya. Adakah anda sudah merasa tidak bakal digoda oleh setan, sementara anda masih belum bertakwa? Anda sebagai muslim sepatutnya tidak mengaku sudah aman dari gangguan setan yang bersembunyi di dada anda membawa pesan menggiurkan sebagai bentuk penyesatan. Berlindunglah kepada Allah dari segala bisikan dan mohonkanlah perlindungan kepada-Nya agar setan dijauhkan dari diri anda! Cobalah perhadapkan diri anda dalam sujud di bawah kerendahan Allah Yang Maha Besar untuk mengakui segala janji anda yang belum dapat dipenuhinya, dan mohonlah ampunan kepada-Nya! Anda akan sangat dihargai oleh Allah Azza wa Jalla bila mengakui kesalahan yang sudah anda perbuat! Perbuatan anda semoga dapat dianugerahi oleh Allah sebagai salah satu bentuk pernyataan diri atas janji anda di hadapan Allah Yang Maha Tinggi. Dia adalah Allah Azza wa Jalla yang telah menunjukkan setiap manusia kepada jalan-Nya yang lurus. Adakah anda membutuhkan jalan Allah yang lurus yang akan mengantarkan anda dapat sampai kepada-Nya? Segeralah memohon ampunan terlebih dahulu atas segala perkataan dan perbuatan anda selama ini, yang boleh jadi anda tidak mengetahuinya berada di dalam kesesatan. Allah SWT pasti akan memberi ampunan atas permohonan anda. Sesudah itu barulah anda mengadakan pernyataan untuk tidak mengulanginya! Insya Allah, seluruh dosa anda akan diampuni dan anda termasuk orang-orang yang dibersihkan hatinya dari kekotoran setan selama ini. Anda siap? Jadilah anda pecinta sejati!


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post


EmoticonEmoticon

Post a Comment

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner