-->

Translate This Blog

4.10.10

Malaikat Allah Ada di Diri Anda

Malaikat Allah Ada di Diri Anda

Malaikat perantara antara Anda dengan Allah berada di dalam diri Anda. Anda sebenarnya ada di antara Allah SWT dengan malaikat. Anda sendiri tidak menyadarinya. Bila suatu ketika Anda ada di tengah hutan sendirian, maka malaikat menemani Anda sampai ada orang atau pertolongan datang. Sayangnya,  sekali  lagi, Anda tidak menyadarinya. Bagaimana Anda mengenali bahwa ada malaikat pada diri Anda?

Saya adalah manusia biasa, tentu tak mungkin mengetahui jika tidak diberitahu oleh Allah Yang Maha Bijaksana. Anda ada di mana pun, malaikat senantiasa bersama Anda. Malaikat yang bersama Anda ini adalah Malaikat Rakib dan Atid. Bagaimana mereka bertugas dalam diri Anda? Malaikat Atid ditugasi untuk mencatat seluruh amal-amal Anda yang tidak soleh (baik), sedangkan Malaikat Rokib menulis seluruh amal-amal yang baik.

Apakah dia selalu menjaga Anda? Tentu saja, dia menemani Anda dalam keadaan apa pun. ‘Assalamu ‘alaikum ya malakul amali’, salam perkenalan Anda kepada keduanya seharusnya dilakukan setiap Anda berbuat baik. Allah SWT menciptakan keduanya sama pada setiap manusia. Mereka berdua selalu melaporkan keadaan perbuatan manusia yang dijaganya kepada Allah SWT.

Anda selalu saja tidak tahu akan kehebatan Allah azza wa jalla. Meskipun sudah diberitahu, tetapi Anda tidak mau tahu apa pun yang seharusnya Anda lakukan. Mengapa Anda selalu berat untuk menjalankannya? Bukankah Allah SWT telah memberi Anda semua kebutuhan hidup? Saya sendiri juga begitu. Sekiranya Anda adalah saya tentu akan berkata: ‘pasti, karena setiap manusia sesungguhnya tidak tahu apa-apa.’ Inilah selintas pengakuan saya dalam kedudukan sebagai manusia biasa.

Anda, juga saya, tak lebih sebatas makhluk yang tak berarti apa-apa di hadapan kebesaran Allah SWT. Allah azza wa jalla berada di mana-mana sebenarnya senantiasa mengawasi apakah ada di antara manusia dan jin yang berbuat untuk kebahagiaan kelak di alam keabadian? Anda sama sekali tidak bakal pernah tahu apa-apa bila tidak diberitahu oleh Allah SWT. Adakah manusia yang saat ini dengan intelegensi yang briliant mampu menciptakan daun sebagaimana Allah SWT menciptakannya? Tidak ada. Allah SWT seakan menantang manusia sudah lama karena manusia ciptaanya selalu membangkang kepada-Nya.

Anda sebenarnya mengakui secara jujur bahwa Anda tak mampu berbuat apa-apa apabila saya adalah saya. Pasti Anda bertambah bingung, bukannya dapat memahami apa makna dari pernyataan ‘saya adalah saya’. Apalagi jika Anda ditanya di mana Allah SWT berada. Anda bahkan belum tahu apa yang akan terjadi besok. Maka, apabila ada seorang manusia yang sombong di hadapan Allah SWT, dia tak ubahnya dengan seekor srigala asli dari Afrika.

Allah azza wa jalla berkehendak agar manusia mengikuti nenek moyangnya, Adam a.s., yang menangis menyesali perbuatannya hanya karena beliau tidak mengikuti ajakan Allah azza wa jalla untuk tidak mendekati sebuah pohon larangan,


“Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dzalim” (QS. Al-Baqarah: 35).

Sadarlah wahai manusia, hidup ini hanya sebentar. Sangat pendek berlalunya. Hanya tinggal menunggu waktu yang tak ada seorang pun tahu. Lebih lama tinggal di alam kelanggengan, bahkan tak ada lagi peluang untuk kembali. Kekal di dalamnya. Seluruh manusia akan berakhir dengan pertanggungjawaban akan amal perbuatannya waktu hidup di dunia.

Jika Anda bertanya, adakah pintu tobat bagi yang mau mengubah amal, dari yang tidak baik menjadi lebih baik? Sesungguhnya Allah Maha Menerima tobat orang-orang yang ingin berhenti dari perbuatan jahat. Allah SWT akan menghapus dosa orang yang betul-betul bertobat (taubatan nasuha) sekalipun dosanya sebesar gunung uhud. Insya Allah.

Anda sebaiknya menghitung-hitung amal Anda selama ini. Apakah amal soleh lebih banyak daripada amal jahat, atau sebaliknya? Dalam menghitung amal-amal yang sudah dilakukan Anda sebelumnya, Allah SWT akan memperhitungkan sekalipun seberat biji zaroh (atom). Allah mengetahui apa pun yang ada di dunia. Sebagai perumpamaan Allah dalam pengetahuan-Nya tentang semua benda-benda yang ada di alam nyata maupun goib, Allah SWT berfirman:


“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)” (QS. Al-An’am: 59).


Bagi mereka yang mengerjakan kebaikan, walaupun seberat zaroh, Allah pasti membalasnya. Allah pun pasti membalas keburukan sekalipun seberat zaroh. Allah SWT berfirman,


“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

Kehidupan di dunia memang sangat terasa nikmat bila dihadapkan dengan sejumlah perhiasan, uang, wanita, jabatan, akan tetapi sekiranya dipakai untuk mengganti amal kebaikan, tak mungkin mereka dapat menggantikannya. Maka, Anda bila tidak menyadari akan hakikat dunia bagi diri Anda, pasti dapat menjerat Anda.

Dunia adalah ladang tempat menanam benih amal untuk bekal di alam keabadian. Bagaimana benih yang Anda tanam, akan menentukan Anda meraih buah amal yang Anda tanam. Saya sadar bahwa sesungguhnya masalah ini sudah banyak yang membicarakan, tetapi Anda tetap saja belum berubah. Bahkan andaikan Anda dipaksa sekalipun, belum tentu dapat menerima keadaan yang sesungguhnya. Semuanya bergantung pada tingkat keyakinan Anda.

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semua sudah pasti tahu. Akan tetapi, Anda adalah manusia yang baru sampai mengetahui dari sisi perkataan saja, belum mengerti apa yang sebenarnya bahwa Allah SWT itu memang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bagaimana Anda memaknai Allah SWT sebagai Tuhan Anda senantiasa ada dalam kekuasaan-Nya? Anda akan mengalami kesulitan sekiranya dimintai untuk menjelaskannya.

Anda adalah manusia biasa yang sulit mengerti bila Anda belum mencapai tingkat dalam perbendaharaan asal-asul hadirnya manusia di muka bumi. Sulit adalah sebuah ancaman untuk menjauh dari kemampuan Anda untuk mudah memahami apa pun. Sekiranya Anda adalah manusia yang diberi ancaman akan persoalan hidup, maka bagi Anda dunia itu akan menjerat anda. Anda, saya yakin, masih sulit untuk menangkap perkataan saya apabila tidak saya jelaskan. Apalagi, Anda dapat menangkap pengertian dari ayat-ayat di dalam Al-Qur’an.

Mengapa banyak orang berusaha menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an? Sesungguhnya karena ayat-ayat Allah itu sama sekali tidak ada yang dapat mengerti secara langsung apa yang sesungguhnya dari firman Allah SWT tersebut. Akan tetapi, bila Anda termasuk yang diberi petunjuk oleh Allah Yang Maha Mengetahui, insya Allah, tidak perlu menafsirkan pun akan diberitahu. Adakah yang dapat menyangkal pernyataan saya ini?

Saya adalah manusia seperti Anda. Akan tetapi, alhamdulillah, saya telah diberi pemahaman oleh Allah azza wa jalla melebihi dari yang belajar Al-Qur’an sekalipun. Pernyataan saya ini tampak terkesan sombong. Padahal tidak. Saya akan menjelaskan kepada Anda, bahwa Allah SWT pasti memberi karunia apabila hamba-Nya mau mendekati-Nya secara terus menerus, istiqomah. Anda juga akan memperoleh hal yang sama apabila Anda mau mendekati Allah SWT sebagai Tuhan Yang wajib dipatuhi. Karunia Allah adalah janji-Nya, yang akan diberikan kepada siapa pun yang selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Janji-Nya adalah pasti. Apakah Anda meyakini akan janji Allah?

Sulit bagi Anda bila tidak ada keyakinan yang terpatri di dalam hati Anda. Anda sangat mudah menerima pernyataan saya bila Anda sudah meyakini, lebih-lebih bila sudah diperkenankan untuk memandang wajah-Nya. Apabila Anda sulit menerima pernyataan saya ini, pasti Anda belum sampai pada tingkat muqarrabin (didekatkan oleh Allah azza wa jalla akan hadirnya goib yang menghampiri Anda).

Jangan membayangkan bahwa goib itu milik setan atau jin atau makhluk halus. Anda pernah membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh beriman kepada yang goib? Apakah Anda menafsirkannya bahwa goib itu milik selain Allah? Sama sekali tidak. Bahwasannya orang-orang yang sesatlah yang menyatakan bahwa goib itu milik selain Allah azza wa jalla. Naudzu billahi min dzalik. Anda sekarang dapat menyimak ayat berikut ini:


“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka” (QS. Al-Baqarah: 3).


Menurut Anda apakah orang-orang bertakwa yang ditunjuk pada ayat kedua Surat Al-Baqarah adalah termasuk orang-orang yang mengimani setan atau jin atau makhluk halus hanya karena beriman kepada goib? “Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Saya meyakini pasti tidak begitu.

Apabila ada yang menafsirkan ayat ini terkait dengan mistik, maka saya menjamin dia bukan ahli tafsir. Anda juga akan berkata sama. Ahli tafsir adalah orang-orang yang telah diberi karunia oleh Allah SWT memiliki perbendaharaan kata atas ayat-ayat Allah azza wa jalla. Dengan keyakinannya atas penguasaan ayat-ayat Al-Qur’an ditambah penguasaan terhadap ilmu-ilmu keislaman lainnya, maka dia menafsirkan ayat demi ayat dengan lihai (ahli). Anda ahli tafsir? Sekiranya Anda ahli tafsir, saya akan menyampaikan salam kebahagiaan untuk Anda.

Persoalan goib hanya Allah yang tahu. Tak satu orang pun yang dapat mengetahuinya bila tidak karena Allah mengaruniakannya. Allah SWT memberi karunia kepada siapa pun dengan maksud agar menjadi petunjuk untuk mengimani akan kebesaran Allah, bukan sebaliknya, mengingkari atau mengamalkan untuk tujuan sesat. Allah menunjuki bagi siapa yang dikehendaki (Rasulullah saw, para nabi, para wali Allah, dan orang-orang bertakwa) persoalan goib sehingga akan tampak jelas mana yang beriman dan mana yang munafik akan ayat-ayat Allah. Allah SWT befirman,


“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar” (QS. Ali Imran: 179).


Allah azza wa jalla menunjuk pada Rasul karena berlaku di zamannya, maka apabila Allah azza wa jalla berkehendak berlaku pula bagi siapa pun. Anda masih ragu dengan pernyataan saya? Saya memang bukan ahli tafsir, akan tetapi suara hati saya menyampaikan hal seperti itu. Saya merasa yakin akan kebenaran yang datangnya dari hati, bukan bisikan di dada.

Seandainya Anda berada di alam keabadian ketika solat, apakah Anda yakin? Apakah Anda sudah merasakan bahwa solat Anda sudah dapat berhubungan dengan Allah secara langsung? Jika belum, memang sulit untuk meyakini pernyataan orang lain. Apakah orang yang yakin harus diberi gelar dahulu dengan DR atau Profesor? Apakah yang tidak kuliah tafsir, kemudian dianggap tidak diberi karunia oleh Allah Azza wa Jalla?

Bagaimana Anda menyikapi keahlian seorang yang tanpa belajar di bangku kuliah tapi pandai menulis dengan ahli? Tetapi sebaliknya, bagaimana menurut Anda orang yang kuliah di bidang agama namun karena belum dikaruniai oleh Allah azza wa jalla belum mampu menuangkan keahliannya (agama)? Salahkah bila dengan keyakinan kemudian menyampaikan suatu perkara yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan akal (panca indera)? Apakah manusia lahir hanya cukup dengan jasadnya saja, lalu bagaimana dengan ruhnya?

Sudahkah Anda berada di dalam kekuasaan Allah? Apakah yang dimaksud dengan perkara goib? Adakah orang yang pandai menulis dengan merujuk pada pendapat seorang ahli dianggap paling benar? Patutkah seorang yang beriman kepada Allah kemudian dimentahkan hanya karena akalnya tidak mampu menjangkau? Bagaimana dengan orang yang berbuat keburukan tapi dia pandai menulis?

Apakah dengan kepandaian menulis dianggap sebagai paling pandai? Apa ukurannya kepandaian seseorang yang diberi petunjuk dengan yang belum diberi petunjuk? Apakah orang-orang akan menyampaikan kenistaan bila berbeda pendapat? Bagaimana Anda menyikapi orang-orang yang pandai menghasut dengan pasti merasa benar? Apa ukuran pendapat seseorang disebut benar? Apakah kebenaran itu hanya karena satu paham?

Karunia Allah yang mana dapat dibanggakan bila baru dapat menulis dengan intensif melalui rujukan orang lain? Apakah ada standar yang mengatur bahwa menulis itu harus menggunakan rujukan (referensi) selain Al-Qur’an? Siapakah yang dapat menyalahkan dan membenarkan suatu pernyataan bila dapat dibuktikan kebenarannya?

Saudaraku, Anda jangan terburu-buru untuk menghukumi pendapat seseorang bila belum satu pemahaman. Orang yang bijak pasti lebih mengutamakan tepo seliro (menghargai) ketimbang menyalahkan. Belum tentu orang yang dianggap salah oleh Anda adalah salah, boleh jadi sebaliknya. Kemampuan seseorang tidak dapat diukur hanya dari satu sisi. Lihatlah secara kaffah (menyeluruh).

Sudahkan Anda memiliki pengetahuan yang menyeluruh? Milik siapakah pengetahuan itu? Apakah Anda merasa bangga dengan pengetahuan yang Anda miliki? Tidak sadarkah bahwa sesungguhnya karena Allah yang memberinya Anda memahami sesuatu? Seandainya Anda tidak menyandarkan kepada petunjuk Allah, apakah Anda menganggap bahwa Anda dapat mengerti dengan sendirinya? Inilah yang dicap oleh Allah azza wa jalla sebagai orang-orang yang sombong. Pasti Allah SWT tidak menyukainya. Allah SWT berfirman,


“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An-Nisa: 36).

Ada Suara Hati

Saya sebetulnya ingin menyampaikan pernyataan-pernyataan yang saya peroleh berdasarkan dari suara hati, bukan dari pendapat orang lain. Mengapa? Saya sendiri tidak tahu, melainkan karena ada suara hati. Allah SWT telah menanam keyakinan ke dalam diri saya akan kebenaran firman Allah di dalam Al-Qur’an. Tak satu pun dari ayat-ayat-Nya yang dapat menyulitkan orang yang mau belajar padanya.

Dengan bekal keyakinan akan kebenaran Allah azza wa jalla, alhamdulillah, saya dengan mudah menyuarakan pesan-pesan yang datang dari hati untuk ditulis. Sekiranya Anda menyimak tulisan-tulisan saya, Anda tidak akan menemukan referensi seorang ahli selain Al-Qur’an. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Saya juga tidak tahu, selain saya mengikuti petunjuk dari dalam hati yang menggerakkan tangan saya untuk menulis.

Lalu, bagaimana dengan akal saya? Akal saya pun sama tidak tahu, bahkan terperangah. Saya adalah seorang sarjana, lulusan Universitas Padjadjaran mengambil bidang ilmu komunikasi, bukan jurnalistik. Saya tidak belajar di pondok pesantren, tidak juga mempelajari kitab-kitab selain saya menyukai belajar ilmu-ilmu keislaman yang sudah diterjemahkan. Saya memang bukan ahli Bahasa Arab, bukan pula ahli fiqih, ilmu tasawuf, dan ilmu-ilmu lainnya. Saya hanya menyandarkan kepada suara hati setelah saya betul-betul merasakan adanya pesan-pesan kebenaran di dalamnya.

Saya akan menutup pembicaraan saya dengan sebuah syair do’a yang menujukkan betapa manusia sangat membutuhkan pertolongan Allah azza wa jalla dalam segala hal, agar kelak di alam keabadian diselamatkan.

Sudahkah Meminta Pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla?

Duhai Allah,
          Yang Maha Mengetahui hal-hal goib,
          Yang Mengetahui persolan hidup manusia,
          Yang Tak Dapat dijangkau oleh panca indera,
          Yang Memelihara keyakinan orang-orang bertakwa,
          Yang Menyediakan kebutuhan manusia,
          Yang Maha Mendengarkan orang-orang yang berdo’a,
          Yang senantiasa mengabulkan do’a orang-orang yang berdo’a
                   dengan penuh keyakinan,
                   Salahkah bila aku senantiasa memuji-Mu dengan
                           perkataan seperti itu?
                   Segala puji hanya untuk-Mu,
                   Semua makhluk di kerajaan langit dan bumi tunduk
                           kepada-Mu,
                   Haruskah aku bertanya dulu kepada-Mu?
                   Tidak, ya Allah!
                   Sudah pasti memang Engkau Allah Yang Maha Terpuji,

Duhai Allah,
          Adakah yang memberiku petunjuk kalau bukan Engkau?
          Tak mungkin ya Allah selain diri-Mu!
          Adakah yang dapat menjadikan manusia merasakan bisa dengan
                  sendirinya?
          Mustahil ya Allah,
          Semua pasti karena Engkau!
          Allah adalah Tuhan langit dan bumi serta siapa pun dan apa pun
                  yang berada di dalamnya dan di antara keduanya,
          Akankah aku berlepas dari pertolongan-Mu?
          Naudzu billahi min dzalik ya Allah,
          Sangat mustahil manusia berlepas diri dari pertolongan-Mu
                  ya Robbi.

Duhai Allah,
          Kini aku sadari bahwa
                  hanya Engkaulah yang memberiku pertolongan,
                  hanya Engkaulah yang memberiku makan,
                  hanya Engkaulah yang dapat menjadikan manusia
                           bisa apa-apa,
                  hanya Engkaulah yang menunjukkan aku kepada jalan-Mu,
                  hanya Engkaulah yang serba bisa.
          Andaikan aku tidak ditolong oleh-Mu,
                  maka pasti aku termasuk orang-orang yang merugi,
                  maka pasti tak ada kemampuan apa pun dalam diriku,
                  maka pasti semua yang ada menjadi hujatan dan dakwaan
                           padaku,
                  maka pasti takkan mungkin aku mengerti petunjuk-Mu.
         Untuk itu, ya Allah
                  berilah aku pertolongan-Mu,
                          hanya dengan itu aku menjadi sebagaimana aku
                                  sekarang,
                          hanya dengan itu aku dapat merasakan nikmatnya
                                  sebagai hamba,
                          hanya dengan itu aku bukan termasuk orang-orang yang
                                  sombong kepada-Mu
                  kabulkanlah do’aku ya Karim.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

2 komentar

avatar

SubhAnAllah pak izinkan sy copy paste kata2 anda syukron sy sgt tersentuh

avatar

Alangkah hebatnya Allah itu. Yang karena-Nya menjadikan hati tertunduk dan mematuhi kehendak-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah. La haula wa la quwwata illa billah.

Dengan seizin Allah, maka tak ada seorang makhluk pun dapat mencegah Allah berbuat membimbing hamba-Nya. Kelak jika ada petunjuk menemui seorang hamba, maka tak ada seorang pun yang mampu menyesatkan hamba-Nya tadi.

Andai aku tak menyadari bahwa seluruh tulisanku bukanlah karena adanya keinginan orang lain yang membutuhkanya, melainkan karena kehendak-Nya, maka sulit bagiku menolak memberikan penjelasan dan mengizinkannya untuk mengutip tulisanku.

Akan tetapi, aku pun segera menyadari bahwa tulisanku bukanlah tulisanku, melainkan karena Dia (Allah) menguatkan tanganku untuk menggerakkannya menulis apa yang telah disuarakan dari dalam hati. Karenanya, tak ada alasan aku harus membiarkan orang lain tidak dapat mendapatkan nilai kemanfaatannya.

Adakah sesudah itu benar-benar dapat mengungkap keluasan ilmu Allah atas diri seseorang untuk tunduk dan patuh kepada-Nya? Dengan menyandarkan kepada-Nya, aku hanya berharap agar benar-benar dapat memetik nilai-nilai kemanfatannya bagi diri saudaraku, juga orang lain.

Gunakanlah tulisanku yang bukan tulisanku ini untuk mencurahkan keagungan-Nya pada kesadaran hati yang masih terpatri oleh keinginan hawa nafsu.

Demi untuk menjauhkan dari keangkuhan jiwa, maka sambutlah izinku ini sebagai wujud persaudaraan antar sesama umat Rasulullah Saaw.

Salam dari jauh,


Ahmad


EmoticonEmoticon

Post a Comment

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner